Jumat, 15 April 2011

Usaha Kecil dan Menegah (UKM)

BAB I
PENDAHULUAN

            Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan  bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
            Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.
            Selama perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia mendapat perhatian serius baik dari pemerintah maupun kalangan masyarakat luas, terutama karena kelompok unit usaha tersebut menyumbang sangat banyak kesempatan kerja dan oleh karena itu menjadi salah satu sumber penting bagi penciptaan pendapatan.
            Selain itu, UKM juga berperan sebagai salah satu sumber penting bagi pertumbuhan PDB dan ekspor nonmigas. Karena pentingnya tiga peran ini, maka secara metodologi,perkembangan UKM di dalam suatu ekonomi selalu diukur dengan tiga indikator, yakni jumlah L,NO atau NT dan suatu nilai X dari kelompok usaha tersebut, baik secara absolut maupun relatif terhadap usaha besar (UB).

BAB II
ISI

            Lebih buruknya kinerja UB dibandingkan UKM selama krisis bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan yang sebagian masih hipotesis (belum ada studi yang menguji kebenarannya hingga saat ini). Pertama, dibandingkan dengan UKM, tingkat ketergantungan UB terhadap impor (M) komponen, mesin dan peralatan produksi, bahan baku dan input lainnya jauh lebih tinggi. Depresiasi nilai tukar rupiah yang sangat besar terhadap dollar AS selama pertengahannya 1997 hingga 1998 membuat biaya M dalam rupiah menjadi sangat mahal. Akibatnya, banyak perusahaaan terpaksa mengurangi volume produksi atau mengehentikan kegiatan mereka karena tidak sanggup lagi membiayai M. Jatuhnya nilai rupiah juga mengakibatkan biaya utang luar negeri dalam rupiah menjadi sangat mahal, dan akibatnya banyak perusahaan, khususnya UB terjerumus ke dalam krisis ULN. Kedua, ketergantungan UB terhadap dana perbankan pada umumnya juga lebih tinggi dibandingkan dengan UKM, dan semasa krisis akses kredit perbankan sangat sulit, ditambah lagi dengan suku bunga pinjaman yang sangat tinggi pada saat itu. Akibatnya, banyak UB mengalami stagnasi. Oleh UKM pada umumnya ditujukan untuk kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah. Sedangkan UB lebih banyak membuat barang dan jasa untuk pasar papan menengah dan atas, yang kenyataanya lebih terpukul oleh krisis daripada pasar papan bawah. Ada sejumlah studi yang mencoba mendapatkan fakta empiris dari dampak krisis terhadap UKM di Indonesia.
            Variasi ini erat kaitannya dengan sifat alamiah yang berbeda anatrsektor. Ketersediaan input, kebutuhan dan ketersediaan persaingan antar sesama UKM dan antar sesama UKM dengan UB dan produk-produk impor.
            Secara teori, perbedaan kinerja UKM di sektor pertanian dengan kinerja di sektor industri pengolahan dijelaskan dengan pendekatan analisi dari sisi penawaran dan sisi permintaan, dari sisi penawaran, UKM di sektor pertanian tidak mengalami supply bottleneck akibat depresiasi rupiah seperti yang banyak dialami oleh UKM di sektor industri pengolahan. Alasan utamanya adalah karena UKM di sektor pertanian tidak terlalu tergantung pada impor bahan bakku dan input lainnya dan juga tidak pada kredit perbankan, sedangkan di sektor industri pengolahan banyak sekali UKM yang memakai bahan baku, alat-alat produksi dan input lainnya yang diimpor, serta yang membiayai produksinya dengan pinjaman dari bank atau dari UB lewat program-program kemitraan usaha yang dipelopori pemerintah pada zaman Soeharto. Selain itu, selama krisis banyak orang yang di PHK di sektor industri pengolahan, kembali ke desa asalnya dan membuka usaha pertanian skala kecil, dan ini tentu menambah jumlah unit UKM di sektor tersebut. Dari sisi permintaan, pasar domestik untuk komoditi-komoditi pertanian luar negeri semakin terbuka karena daya saing harga dari komoditi-komoditi pertanian di Indonesia mengalami peningkatan pada saat nilai tukar rupiah mengalami penurunan.
            Keterkaitan ini mengandung dua hipotesis yang pernah diuji secara empiris di dalam sejumlah studi. Hipotesis pertama: dari sisi permintaan, semakin banyak penduduk dan semakin besar tingkat kemiskinan atau semakin lebar kesenjangan dalam distribusi pendapatan di suatu wilayah, semakin banyak UK, khusunya UMI di wilayah tersebut. Karena pada umumnya usaha dari katagori ini membuat barang dan jasa dengan harga yang relatif murah bagi segmentasi pasar dari kelompok pembeli yang berpendapatan rendah. Hipotesis kedua: dari sisi penawaran, semakin banyak jumlah pengangguran atau semakin besar angka kemiskinan di suatu daerah semakin banyak kegiatan-kegiatan UK di daerah tersebut, karena umumnya, UK di LDCs atau negara-negara berpendapatan rendah berfungsi sebagai he last resort atau sumber pendapatan tambahan. Hasil pengujiannya empiris.
            Perusahaan atau usaha pertambangan rakyat adalah suatu usaha baik secara kelompok maupun perorangan yanng melakukan kegiataan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari kulit bumi, baik dengan cara mekanis maupun dengan cara manual pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan dibawah permukaan air secara komersial, di mana usaha tersebut tidak mempunyai badan hukum dan atau tidak mempunyai surat izin kuasa pertambangan (KP). Usaha listrik non PLN adalah usaha ketenagalistrikan yang dikelola oleh perusahaan/usaha non PLN yang meliputi usaha pembangkitan, transmisi, industri dan usaha lainnya, gedung kantor, penerangan jalan umum, dan sebagainya (BPS).
            Kontribusi UK terhadap pembentukan PDB yang lebih kecil dibandingkan kontribusinya terhadap kesempatan kerja atau rasio NO/L-nya yang rendah sebenarnya menunjukkan bahwa tingkat produktivitas di UK relatif rendah dibandingkan di UM dan UB. Tingkat produktivitas dapat diukkur secara individual dari masing-masing faktor produksi atau input yang digunakan dalam produksi seperti L dan K (PP) atau diukur dari FTP, yaitu produktivitas dari faktor-faktor produksi secara total. Karena data mengenai K(dan input-input lainnya) di UK, khususnya di LDCs seperti Indonesia sangat terbatas, sedangkan data jumlah L sangat mudah diperoleh, maka tingkat produktivitas UK biasanya diukur dari rasio NO atan NT terhadap jumlah L yang digunakan di UK.
            Perbedaan ini mungkin sekali disebabkan lebih tingginya ketergantungan UM dibandingkan UK terhadap impor (M) bahan baku, komponen lainnya dan terhadap kredit dari sektor perbankan.
            Keunggulan komparatif yang dimiliki UK Indonesia terutama sifatnya yang padat karya dalam membuat produk-produk teertentu terutama barang-barang kerajinan, dan bahan baku yang berlimpah. Sayangnya, dalam hal keunggulan kompetetif, UK Indonesia relatif masih lemah terutama dalam SDM di bidang manajemen, pemasaran, proses produksi yang modern atau lebih maju, inovasi dan penguasaan teknologi.
            Sektor ini, khusunya petambangan, sangat didominasi oleh UB dan hal ini sangat dimengerti karena secara umum kegiatan pertambangan harus dilakukan dalam skala besar dan sangat membutuhkan modal serta tenga kerja terampil dalam jumlah besar.
            Di negara-negara maju, pada umumnya UK melakukan ekspor secara langsung tanpa bantuan pihal lain atau tanpa oerantara pedagang. Sedangkan di negara-negara sedang berkembang, kebanyakan UK melakukan ekspor lewat pedagang atau dibantu sepenuhnya oleh pemerintah. Di Indonesia, banyak studi seperti dari Weijland, sandee serta Tambunan dan Kiddie yang menunjukkan peran strategis pedagang dalam kegiatan produksi dan pemasaran dari UK, khusunya di daerah pedesaan.
            Bagi setiap unit usaha dari semua skala dan di semua sektor ekonomi, era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia di sti sisi akan menciotakan banyak kesempatan. Namun di sisi lain juga menciptakan banyak tantangan yang apabila tidak dapat dihadapi dengan baik akan menjelma menjadi ancaman. Bentuk kesempatan dan tantangan yang akan muncul tentu akan berbeda menurut jenis kegiatan ekonomi yangn berbeda. Globalisasi perekonomian dunia juga memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin tingginya mobilisasi modal, manusia, dan sumber daya produksilainnya serta semakin terintegrasinya kegiatan produksi, investasi dan keuangan antarnegara yang antara lain dapat menimbulkan gejolak-gejolak ekonomi di suatu wilayah akibat pengaruh langsung dari ketidakstabilan ekonomi di wilayah lain. Jumlah UKM bertambah teru s-menerus setiap tahun.

-         Target Konsumen
Semua kalangan dan usia bisa menjadi target pasar peluang usaha.

-         Info Bisnis
Lokasi dagang sebaiknya dekat dengan keramaian. Lokasi starteginya antara lain di pinggir jala raya, di dekat perkantoran, atau perumahan. Penjual nasi goreng bisa berjualan terpisah atau berkumpul dengan pedagang makanan lain.

-          Kelebihan
Buat menu biasa dicari orang yang lapar dan malas memasak pada malam hari. Selain itu, cocok juga dimakan saat cuaca dingin, membuat hangat badan karena di masak pada waktu itu juga.

-          Kekurangan
Kebosanan pengunjung terhadap makanan ini. Dan persaingan pasar dengan produk sejenis.

-          Pemasaran
Promosi usaha antara lain dengan memasang spanduk atau papan nama di tempat usaha. Sediakan lampu dengan penerangan yang cukup saat berjualan pada malam hari sehingga dapat terlihat dari kejauhan. Jika perlu buat papan nama yang dilengkapi lampu.

Contoh-Contoh Peluang Jenis Usaha Kecil dan Menengah :

1.      Jasa Pijat Urut dan Massage.
            Tentu anda tahu bahwa banyak orang yang senang dengan yang namanya pijat, urut atau massage. Karena memang pemijatan membuat badan rileks karena darah mengalir dengan lancar ataupun juga menyembuhkan penyakit karena otot kejang atau persendian terkilir. Tapi seringkali teramat susah mencari tukang pijat yang bisa dipanggil datang kerumah. Biasanya tukang pijat atau tukang urut hanya mangkal dirumah sendiri dan menunggu pasien. Lalu bagimana bila ada pasien yang memerlukan pijat urut namun tidak bisa mendatangi tempat pemjatan? Rasanya perlu ada jasa pemijatan yang bisa di panggil untuk datang kerumah pasien dan ini bisa menjadi peluang usaha kecil buat anda. Anda bisa memijat, mungkin anda bisa mencoba ide ini. Untuk promosi usaha anda bisa membaca promosi secara konvensial atau promosi usaha melalui media internet. 
2.    Jasa Potong Rambut
            Potong rambut tentu harus dilakukan secara berkala kan? Setidaknya tiap bulan sekali setiap orang potong rambut, bahkan ada yang lebih cepat dari itu. Nah jika anda bisa mencukur rambut, anda bisa menjalani peluang usaha kecil ini dengan cara berkeliling menggunakan sepeda dan tidak hanya mangkal disuatu tempat menunggu pelanggan. Cara promosi juga dapat dilakukan dengan cara diatas.
3.      Jasa Setrika Baju
            Saat ini banyak sekali orang dengan kesibukan yang luar biasa, sampai mengurus pakaian sendiri saja keteteran, terutama menyetrika. enyetrika memang merupakan kegiatan yang memboankan. Anda bisa menwakan jas tersebut kepada orang disekitar anda, baik dengan mendatangi tempat mereka atau anda bisa menerima pakaian yang akan disetrika. Untuk promosi ikuti langkah tersebut diatas.
4.      Jasa Mempromosikan usaha Orang Lain
            Peluang usaha kecil dengan modal minimal yang satu ini justru membantu apa yang dikerjakan oleh para pekerja diatas dengan membantu empromosikan usaha mereka. Anda bisa membuat semacam brosur kecil yang dpat anda buat di komputer dan anda sebarkan ke tempat-tempat yang strategis. Selain itu juga dapat memposting promosi usaha di internet. bayaran dapat anda atur antara anda dengan pembeli jasa anda.

BAB III
KESIMPULAN

            Usaha Kecil dan Menengah akan menjadi salah satu tiang ekonomi rakyat yang paling kuat di Indonesia .

SUMBER ::
Buku Perekonomian Indonesia, Dr.Tulus T.H. Tambunan
-          programukm.blogspot.com
-          id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
-         www.tontowi.com/.../jadilah-pengusaha-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm-dengan-menemukan-sebuah-bisnis-online.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar