Rabu, 27 November 2013
Sabtu, 16 November 2013
Romeo & Juliet Kisah Cinta Sepanjang Masa
Romeo and Juliet (Romeo dan Juliet)
adalah sebuah tragedi karya William Shakespeare. Tragedi ini
mengisahkan sepasang mempelai muda yang saling jatuh cinta namun
terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan. Sandiwara ini
untuk pertama kalinya dipentaskan pada tanggal 29 Januari 1595.
Juliet memasuki usia 17 tahun, orang tuanya pun mengadakan pesta ulang tahun buat puteri mereka pada hari jadinya, sekaligus juga memperkenalkan Juliet dan Valiant Paris, pemuda pilihan orang tuanya. Ayah Juliet adalah pemimpin dalam keluarga Capulets yang mempunyai permusuhan yang sudah turun menurun pada keluarga Mountage. Romeo, pemuda dari keluarga Mountage baru saja putus cinta karena di tinggal kekasihnya menikah dengan pria lain. Pada malam pesta dikediaman Capulets, Romeo yang lewat depan Puri kediaman Capulets secara tiba-tiba tertarik untuk masuk secara diam-diam ke dalam Puri kediaman Capulets untuk mengetahui keramaian yang ada di dalamnya.
Disanalah Romeo menemukan perasaan cintanya kembali ketika terpesona melihat Juliet di pesta ulang tahunnya dan secara kebetulan mereka dapat berkenalan yang mempunyai kesan didalam hati masing-masing. Sejak pertemuan itu Romeo dan Juliet menjadi pasangan kekasih dimana cinta mereka dirahasiakan dari kedua belah pihak keluarga mereka masing-masing hingga pada suatu hari terjadi peristiwa yang melibatkan Romeo dan salah satu keluarga keluarga Capulets yang menyebabkan kematian Mercutio, sahabat dari keluarga Mountage karena bertarung dengan Tybalt dari keluarga Capulets. Kematian sahabatnya membuat Romeo menjadi gelap mata dan balas membunuh Tybalt.
Juliet memasuki usia 17 tahun, orang tuanya pun mengadakan pesta ulang tahun buat puteri mereka pada hari jadinya, sekaligus juga memperkenalkan Juliet dan Valiant Paris, pemuda pilihan orang tuanya. Ayah Juliet adalah pemimpin dalam keluarga Capulets yang mempunyai permusuhan yang sudah turun menurun pada keluarga Mountage. Romeo, pemuda dari keluarga Mountage baru saja putus cinta karena di tinggal kekasihnya menikah dengan pria lain. Pada malam pesta dikediaman Capulets, Romeo yang lewat depan Puri kediaman Capulets secara tiba-tiba tertarik untuk masuk secara diam-diam ke dalam Puri kediaman Capulets untuk mengetahui keramaian yang ada di dalamnya.
Disanalah Romeo menemukan perasaan cintanya kembali ketika terpesona melihat Juliet di pesta ulang tahunnya dan secara kebetulan mereka dapat berkenalan yang mempunyai kesan didalam hati masing-masing. Sejak pertemuan itu Romeo dan Juliet menjadi pasangan kekasih dimana cinta mereka dirahasiakan dari kedua belah pihak keluarga mereka masing-masing hingga pada suatu hari terjadi peristiwa yang melibatkan Romeo dan salah satu keluarga keluarga Capulets yang menyebabkan kematian Mercutio, sahabat dari keluarga Mountage karena bertarung dengan Tybalt dari keluarga Capulets. Kematian sahabatnya membuat Romeo menjadi gelap mata dan balas membunuh Tybalt.
Dan ketika Romeo kembali ke kota dan mendapati sang kekasihnya telah meninggal maka ia mendatangi tempat Juliet di kuburkan melihat Juliet telah mati maka Romeo pun membunuh dirinya disamping jasad kekasihnya dengan membawa perasaan sedih mendalam. Ketika pengaruh obat tidur itu hilang, Juliet tersadar tapi ketika melihat Romeo yang ada disampingnya telah mati membuat Juliet menyusul Romeo dengan mengakhiri hidupnya juga. Sebuah akhir dari tragedi cinta diantara permusuhan dua keluarga besar Capulets dan Mountage.
SUMBER ::
http://www.anehdidunia.com/2012/04/romeo-juliet-kisah-cinta-sepanjang-masa.html
Sabtu, 02 November 2013
Resume Makalah Softskill
Resume Makalah Softskill
Kelompok 2 :
Edwin Wahyu Saputra 22210252
Lisnawati 24210051
Riska Andriana 26210029
Rizqi Putri Ariani 26210200
Kelompok 1 Prinsip Etika Profesi Akuntansi dan Tujuannya
Prinsip Etika Profesi Akuntansi
1. Tanggung Jawab
Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap
anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik
dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan
yang diambilnya.
4. Obyektivitas
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas
dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan
Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan
kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang
diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat
dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi
dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan
Kerahasiaan mengharuskan anggota
yang memperoleh informasi selama melakukan jasa profesional tidak menggunakan
atau terlihat menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi
8. Standar Teknis
Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Kelompok 2 Perilaku
Etika Bisnis
Lingkungan bisnis yang
mempunyai prilaku etika, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa ada
beberapa hal yang diperhatikan antara lain adalah pengendalian diri,
pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan
persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, dan
menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
mampu mengatakan yang benar itu. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia
bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang
itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala .
dalam menghadapi era globalisasi dapat dia atasi .
dalam menghadapi era globalisasi dapat dia atasi .
Faktor – factor yang mempengaruhi lingkungan
bisnis adalah :
1.
Lingkungan internal
2.
Lingkungan Eksternal
Diakui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah
luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur
dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis , mengurangi timbangan
atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya hubungan antara
etika dan bisnis. Namun denikian bila menyimak etika bisnis sperti dikaji dan
dipraktekan sekarang, tidak bisa disangkal bahwa terdapat fenomena baru dimana
etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan intensif.
Etika bisnis mencapai status
ilmiah dan akademis dengan identitas sendiri, pertama kali timbul di amrika
srikat pada tahun 1970-an
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika Bisnis
dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi
moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Macam-macam teori etika
bisnis, yaitu:
a) Utilitarisme
(utilitarianism)
b) Deontologi
c) Teori Hak
d) Teori Keutamaan
Dalam
menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain adalah :
1. Pengendalian
diri
2. Pengembangan
tanggung jawab sosial (social
responsibility)
3. Mempertahankan
jati diri dan tidak mudah untuk teromabng-ambing oleh pesatnya
4. Menciptakan
persaingan yang sehat
5. Menerapkan
konsep ”Pembangunan Berkelanjutan”
6. Menghindari
sifat 5K (Katabalace, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu
menyatakan yang benar itu
Kelompok 3 Etika
Goverment Dalam Menyikapi Bisnis Di Indonesia
Etika Govemment adalah penggunaan teknologi informasi untuk oleh pemerintahan untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal yang berkenan dengan pemerintahan.
Etika Govemment adalah penggunaan teknologi informasi untuk oleh pemerintahan untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal yang berkenan dengan pemerintahan.
Masalah-masalah praktis etika bisnis
1. Banyak pelaku bisnis
dan ekonomi yang telah merugikan warga negara, dari keuntungan. financial
(pajak) dan kepercayaan public terhadap peranan negara (pemerintah) dalam
mengawasi dinamika ekonomi, khususnya proses produksi, eksplorasi dan
eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam dan pelestarian lingkungan hidup.
2. Masih saja terjadi
persaingan tidak sehat dan monopoli terhadap sektor-sektor ekonomi.
3. Kejahatan perbankan,
keuangan (pasar modal) dan perpajakan juga sering dilakukan oleh banyak orang.
4. Mekanisme pengawasan
dan penegakan hokum terhadap kegiatan bisnis berskala besar, acap kali
diabaikan oleh pemerintah, bahkan terlihat banyak oknum aparat pemerintah.
5. Control lembaga
legislatif (parlemen) juga sangat lemah, sebab ada juga anggota parlemen,
tingkat pusat dan tingkat daerah yang ikut melakukan kejahatan bisnis, atau
sengaja membiarkan terjadi tanpa ada upaya melaporkannya
6. Masih banyak pelaku
bisnis yang tidak memiliki etika bisnis, dan oknum pemerintah, banyak yang
tidak memiliki etika dalam pembangunan ekonomi, perdagangan dan korporasi.
Beberapa Solusi Permasalah Etika Bisnis :
1. Untuk mengatasi
kejahatan bisnis/ ekonomi yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang telah melahirkan revolusi industri perdagangan, perbankan dan
khususnya korporasi, dalam skala global, sebaliknya semua Negara memperkuat
komitmen politiknya untuk lebih memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis.
2. Pemerintah harus
merancang sebuah pemikiran strategik mengenal politik penanggulangan
kesejahteraan bisnis secara rasional.
3. Untuk mecegah sekaligus
memberantas kejahatan bisnis/ekonomi, sesuatu hal yang signifikan, strategic
dan fundamental harus diambil, yaitu dengan lebih dahulu membenahi organisasi
kekuasaan kehakiman, kejaksaan dan kepolisian.
4. Integritas moral
pemerintah dan parlemen juga harus lebih baik, agar tidak terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam berbuat kejahatan bisnis/ekonomi.
5. Etika bisnis harus
disosialisasikan oleh pemerintah dan LSM secara berkelanjutan.
6. Prinsip-prinsip good
corporate governance harus diterapkan pada semua korporasi, baik milik asing,
pemerintah, maupun swasta lokal.
Kelompok 4 Akuntansi
sebagai Profesi dan Etika dalam Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik
dalam kantor akuntan publik, yang menyediakan berbagai jenis jasa yang diatur
dalam Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu auditing, atestasi, akuntansi
dan review, dan jasa konsultansi. Auditor independen adalah akuntan publik yang
melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis yang menyediakan
jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum dalam Standar Profesional
Akuntan Publik.
Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban
untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah
ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban
yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Yang dimaksud dengan
profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di
bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang
bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di
pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Peran akuntansi
1.
Akuntan Publik (Public Accountants)
2.
Akuntan Intern (Internal Accountant)
3.
Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
4.
Akuntan Pendidik
Dalam hal ini, seorang akuntan dipekerjakan
oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada undang-undang atau kontrak
tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik.Walaupun demikian,
sebagaimana tanggung jawabnya pada atasan, akuntan professional publik
mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran, integritas,
objektivitas, serta pentingannya akan hak dan kewajiban dalam perusahaan.
Nilai-nilai Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing
Nilai-nilai Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing
1.
Integritas
2.
Kerjasama
3.
Inovasi
4.
Simplisitas
Teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus
yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas
akuntansi tersebut.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai
jasa bagi Masyarakat yaitu :
1.
Jasa assurance
2.
Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan
(examination), review, dan Prosedur yang disepakati (agreed upon procedure).
Kelompok 5 Kode Etika
Profesi Akuntansi
Garis besar kode etik dan perilaku profesional adalah :
1.
Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan
manusia.
2.
Hindari menyakiti orang lain.
3.
Bersikap jujur dan dapat dipercaya
4.
Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten
5.
Memberikan kredit yang pantas untuk properti
intelektual
6.
Menghormati privasi orang lain
7.
Kepercayaan
Kode Etik AICPA ( American Institute of
Certified Public Accountants) terdiri atas dua bagian; bagian pertama berisi
prinsip-prinsip Etika dan pada bagian kedua berisi Aturan Etika (rules) :
1.
Tanggung Jawab
2.
Kepentingan Publik
3.
Integritas
4.
Objektivitas dan Independensi
5.
Kehati-hatian (due care).
6.
Ruang Iingkup dan Sifat
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi
aturan etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh
anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota,
sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat
anggota Himpunan yang bersangkutan.
Berikut adalah delapan prinsip etika yang
telah ditentukan ketetapannya:
1.
Prinsip pertama: Tanggung Jawab Profesi
2.
Prinsip Kedua: Kepentingan Publik
3.
Prinsip Ketiga: Integritas
4.
Prinsip Keempat: Objektivitas
5.
Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati- hatian
Profesional
6.
Prinsip Keenam: Kerahasiaan
7.
Prinsip Ketujuh: Perilaku Profesional
8.
Prinsip Kedelapan : Standar Teknis
Prinsip dan Kode Etik menurut IFAC (
International Federation of Accountan Committee)
Misi IFAC adalah melakukan harmonisasi standar di antara negara-negara anggota IFAC. Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC:
Misi IFAC adalah melakukan harmonisasi standar di antara negara-negara anggota IFAC. Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC:
1.
Integritas.
2.
Objektivitas.
3.
Kompetensi profesional dan kehati-hatian.
4.
Kerahasiaan.
5.
Perilaku Profesional.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap
anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional,
anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran
tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa
profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja
sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara
kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur
dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan
meningkatkan tradisi profesi.
1.
Atestasi
Atestasi adalah suatu
pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten
tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material,
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2.
Audit
Pengauditan
adalah suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang
berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Kompilasi dan Review
Kompilasi laporan keuangan adalah
penyajian dalam bentuk laporan keuangan, informasi yang merupakan pernyataan
manajemen tanpa usaha untuk memberikan pernyataan suatu keyakinan aapapun
terhadap laporan tersebut. Review atas laporan keuangan
adalah pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang
menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas
bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan
keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
4. Laporan Keuangan Prospektif
Laporan keuangan prospektif berisi informasi keuangan
yang merupakan bagian dari ramalan keuangan maupun proyeksi keuangan. Laporan
keuangan prospektif digunakan baik untuk penggunaan umum atau terbatas.
5. Pengendalian Mutu
Untuk menjaga mutu pekerjaan kantor akuntan publik
(KAP), organisasi profesi mewajibkan setiap KAP untuk memiliki suatu sistem
pengendalian mutu. Sebagai pedoman, organisasi profesi menetapkan sembilan
elemen pengendalian mutu yang harus dipertimbangkan oleh KAP.
Kelompok 7 Etika Dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang
luas. Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi
dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan
dan penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yaitu
pihak internal dan pihak eksternal. Sedangkan seorang akuntan keuangan
bertanggung jawab untuk:
1.
Menyusun laporan keuangan dari perusahaan
secara integral, sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak
eksternal perusahaan dalam pengambilan keputusan.
2.
Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan
karakteristik kualitatif laporan keuangan IAI, 2004 yaitu dapat dipahami,
relevan materialistis, keandalan, dapat dibandingkan, kendala informasi yang
relevan dan handal, serta penyajian yang wajar.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang
akuntan manajemen, yaitu:
1.
Perencanaan
2.
Pengevaluasian yang diharapkan
3.
Pengendalian
4.
Menjamin pertanggungjawaban sumber
5.
Pelaporan eksternal.
Competence, Confidentiality, Integrity and
Objectivity of Management Accountant
Kriteria Standar Perilaku Akuntan Manajemen:
Kriteria Standar Perilaku Akuntan Manajemen:
1.
Competence (Kompetensi)
2.
Confidentiality (Kerahasiaan)
3.
Integrity (Kejujuran)
4.
Objectivity of Management Accountant
(Objektivitas Akuntan Manajemen)
Merupakan tindakan yang dilakukan seorang atau
beberapa karyawan untuk membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain.
Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing sering disamakan begitu saja
dengan membuka rahasia perusahaan.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
1.
Whistle Blowing internal
2.
Whistle Blowing eksternal
Creative Accounting adalah semua proses dimana
beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk
di dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi
pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999).
Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja.
Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja.
Kelompok 8
Etika dalam Akuntansi Keuangan dan akuntansi Manajemen
Etika dalam Akuntansi Manajemen adalah disiplin ilmu yang
berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan
pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk,
perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta pengambilan keputusan. Akuntan
manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya tujuan
perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal dan
etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpecaya dan
etis.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh
seorang akuntan manajemen:
1.
Perencanaan
Menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan system
perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan dan memilih cara-cara
yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
2.
Pengevaluasian
Mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan
kejadian-kejadian yang diharapkan serta membantu memilih cara terbaik untuk
bertindak.
3.
Pengendalian
Menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan
aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya.
4.
Menjamin pertanggungjawaban sumber
Mengimplementasikan suatu system pelaporan yang disesuaikan
dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi.
5.
Pelaporan eksternal
Ikut berpartisispasi dalam proses
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal
Etika dalam akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang
mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan-kegiatan pengolahan data
akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunanlaporan keuangan untuk memenuhi
kebutuhan berbagai pihak, yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Tujuan
akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi kepada pihak yang
berkepentingan, maka laporan keuangan harus bersifat umum sehingga dapat
diterima oleh semua pihak yang berkepentingan, laporan keuangan tersebut harus
mampu memberikan suatu rangkaian historis informasi dari sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban-kewajiabn perusahaan serta kegiatan-kegiatan yang mengabaikan
perusahaan terhadap sumber-sumber ekonomi dan kewajiban tersebut dinyatakan
secara kuantitatif dengan satuan mata uang.
Tanggung jawab seorang akuntan :
1.
Menyususn laporan keuangan dari perusahaan secara
integral
2.
Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan
karakteristik kualitatif laporan keuangan
Langganan:
Postingan (Atom)